Sabtu, 20 Agustus 2011

Apa yang Anda Ketahui tentang Stroke?

Saya kira istilah stroke sudah sering kita dengar ataupun baca. Namun, apakah Anda sungguh sudah mengetahui apa yang sebenarnya yang dimaksud dengan stroke? Apakah Anda tahu tanda-tanda serangan stroke? Apa saja faktor resikonya?

Stroke atau cerebrovascular accident (CVA) adalah suatu kegawatan medis yang diakibatkan oleh gangguan pembuluh darah di otak. Gangguan itu dapat berupa sumbatan (stroke thrombotic) ataupun pecahnya pembuluh darah otak sehingga mengakibatkan pendarahan (stroke haemorraghic). Stroke tidak selalu disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak.

Stroke umumnya terjadi pada orang yang berusia 40 tahun ke atas, namun orang yang berusia lebih muda juga bisa terkena stroke. Pada umumnya stroke yang menyerang orang usia muda dikarenakan oleh kelainan pembuluh darah di otak yang disebut dengan AVM (Arteriovenous Malformation). Selain itu, faktor resiko terjadinya stroke, adalah diabetes, kelainan jantung (dapat menyebabkan stroke infark), hipertensi, riwayat keluarga yang menderita stroke, kadar kolesterol darah yang tinggi, serta pertambahan usia.

Keberhasilan terapi stroke juga ditentukan oleh waktu penderita mendapat penanganan. Semakin cepat penderita mendapat pertolongan, semakin baik harapan akan keberhasilan terapinya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui gejala stroke, antara lain:
  • nyeri kepala hebat
  • muntah
  • penurunan kesadaran
  • gangguan berbicara atau bicara pelo
  • kelumpuhan atau mati rasa di salah satu sisi tubuh
  • wajah tidak simetris atau mencong
Gejala tersebut bisa muncul saat bangun tidur ataupun saat beraktivitas. Pada penderita hipertensi dengan tekanan darah yang tidak terkontrol, lebih beresiko untuk menderita stroke bleeding. Biasanya stroke jenis ini terjadi saat sedang melakukan aktivitas. Sementara stroke infark lebih sering terjadi saat penderita baru bangun tidur di pagi hari.

Terkadang ada penderita yang mengeluhkan gejala seperti stroke, namun membaik dalam waktu kurang dari 24 jam. Dokter biasanya menyebutnya sebagai stroke ringan, namun dalam bahasa medis, hal ini disebut dengan TIA (Transient Ischemic Attack). Apabila seseorang pernah mengalami TIA, besar kemungkinan orang tersebut mengalami stroke kedepannya

Stroke merupakan penyakit yang dapat mengakibatkan kecacatan . Pada umumnya penderita masih mengalami gangguan berbicara, kesulitan berjalan, ataupun terhambat dalam melakukan aktivitas hariannya. Untuk mengatasi hal tersebut, penderita perlu rutin melakukan fisioterapi. Fisioterapi bagi penderita stroke dapat dimulai apabila telah dinyatakan berada dalam fase stabil/aman, di mana resiko untuk terjadi serangan ulang diperkirakan sudah tidak ada. Fisioterapi yang dilakukan secara teratur sangat membantu penderita dalam melakukan aktivitas hariannya kembali. Dukungan moriil dari keluarga atau sahabat sangat penting dalam fase ini, karena hasil dari fisioterapi baru terlihat dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain itu, obat obatan masih diperlukan untuk mencegah terjadinya stroke ulangan.

Jadi, bila ada keluarga atau teman Anda yang menunjukkan gejala seperti itu, jangan ragu untuk segera membawanya ke rumah sakit terdekat. Ingatkan pula kenalan ataupun kerabat Anda yang memiliki penyakit diabetes, hipertensi, ataupun kadar kolesterol yang tinggi, agar rutin berobat. Bagaimanapun mencegah lebih baik daripada mengobati.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar